
Gelar Karya P5: Tumbuhkan Semangat Kewirausahaan dalam Balutan Kearifan Lokal
Montong, (5/5) – SMAN 1 Montong kembali menyelenggarakan kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk semester genap tahun ajaran 2024/2025. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas X dan XI yang telah menjalani proses pembelajaran proyek selama dua pekan penuh. Mengusung tema “Kewirausahaan dalam Kearifan Lokal”, para siswa menampilkan hasil karya mereka dalam bentuk bazar produk makanan olahan berbahan dasar ubi-ubian.
Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan yang berlangsung pada Senin, (5/5) di halaman sekolah. Upacara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Edy Riwanto. Dalam sambutannya, Edy menyampaikan apresiasi tinggi kepada para siswa dan guru yang telah berproses secara serius dan kreatif selama pelaksanaan P5.
“Gelar Karya ini bukan sekadar pameran hasil akhir, melainkan cerminan dari proses panjang yang mencerminkan nilai-nilai kolaborasi, kemandirian, serta semangat untuk menggali potensi lokal,” ungkap Edy Riwanto.
Kepala SMAN 1 Montong melalui waka humas menyampaikan permohonan maaf tidak dapat hadir dalam kegiatan ini karena sedang menjalankan tugas dinas di kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro-Tuban. Meski demikian, acara tetap berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme.
Selama dua pekan pelaksanaan proyek, para siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan didampingi oleh para guru yang berperan sebagai fasilitator. Setiap kelas mendapatkan bimbingan dari dua fasilitator yang membantu mengarahkan proses berpikir kritis, kreatif, serta komunikasi yang efektif di antara siswa.
Proyek kali ini menitikberatkan pada potensi ubi-ubian sebagai bahan lokal yang memiliki nilai ekonomis dan gizi tinggi. Para siswa mengembangkan aneka produk makanan seperti keripik ubi, donat ubi, puding, bolu, dan olahan modern lainnya dengan tampilan menarik dan rasa yang lezat.
Salah satu peserta bazar, Rani Aurelia Ayunda dari kelas XE-2, mengaku sangat senang dan bangga bisa terlibat dalam proyek ini. “Saya dapat banyak pengalaman penting dari kegiatan ini. Tidak hanya belajar membuat produk, tapi juga belajar berkolaborasi dan tidak gampang menyerah. Misalnya, saat ada teman yang kurang semangat atau tidak mau bekerja maksimal, kami harus tetap menjaga kekompakan, walaupun itu cukup melelahkan,” ujarnya.
Menurut para guru pendamping, kegiatan P5 ini menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila seperti gotong royong, kreatif, mandiri, dan bernalar kritis. Para siswa tidak hanya diajak belajar teori, tetapi juga praktik langsung dalam konteks kehidupan nyata.