
Sinergi Kurikulum Merdeka dan Deep Learning Untuk Masa Depan
SMAN 1 Montong, (9/11) | Perdebatan mengenai reformasi pendidikan di Indonesia terus bergulir. Kurikulum Merdeka muncul sebagai angin segar, menawarkan fleksibilitas yang memungkinkan sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa dan kebutuhan zaman. Di sisi lain, konsep deep learning menawarkan pendekatan yang lebih mendalam, di mana siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga memahami konsep secara mendasar. Pertanyaannya adalah, bagaimana kedua konsep ini dapat diintegrasikan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih relevan dan efektif?
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan. Hal ini memungkinkan sekolah untuk lebih responsif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan industri. Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pengembangan kompetensi siswa yang holistik, tidak hanya kognitif, tetapi juga sosial-emosional dan keterampilan abad ke-21.
Deep learning, atau pembelajaran mendalam, adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep yang mendalam dan bermakna. Siswa tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga diajak untuk berpikir kritis, kreatif, dan menghubungkan pengetahuan baru dengan yang sudah ada. Konsep ini sejalan dengan tujuan pendidikan abad 21 yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Integrasi Kurikulum Merdeka dan Deep Learning
Integrasi Kurikulum Merdeka dan deep learning dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum Merdeka memberikan kerangka yang fleksibel, sementara deep learning memberikan pedoman dalam mendesain pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Berikut adalah beberapa cara untuk mengintegrasikan kedua konsep ini:
- Pembelajaran berbasis proyek
Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran berbasis proyek. Deep learning dapat memperkaya proyek-proyek ini dengan mendorong siswa untuk melakukan penelitian yang mendalam, menganalisis data secara kritis, dan menyajikan hasil kerja yang inovatif. Hal ini diatur dalam kokurikuler dan intrakurikuler pada struktur kurikulum tentang pembelajaran teoritis dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Seperti pada foto diatas, siswa belajar secara nyata bagaimana merancang sebuah kegiatan, melaksanakan dan mengevaluasi. Ada banyak elemen Profil Pelajar Pancasila atau Karakter yang menjadi fokus dalam kegiatan tersebut, Kegiatan tersebut tidak serta-merta ada tetapi melalui persiapan yang matang, mulai dari guru menyiapkan modulnya hingga kegiatan berlangsung berdasarkan suara siswa (Voice), pilihan siswa (Choice), dan kepemilikan siswa (Ownership).
- Pembelajaran yang berpusat pada siswa
Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Deep learning dapat membantu mewujudkan hal ini dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka secara mendalam. Kegiatan ini dicontohkan pada pembelajaran berdiferensiasi. Elemen dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu Konten tentang apa yang siswa pelajari untuk menguasai kompetensi. Proses, tentang cara apa yang perlu dilakukan agar siswa dapat menguasai kompetensi. Sedangkan, Produk, adalah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa sudah menguasai kompetensi.
- Pengembangan kompetensi abad 21
Baik Kurikulum Merdeka maupun deep learning sama-sama menekankan pada pengembangan kompetensi abad 21, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Dengan mengintegrasikan kedua konsep ini, pengembangan kompetensi siswa dapat dilakukan secara lebih efektif. Di contohkan dalam kegiatan Diskusi, Refleksi, dan Umpan Balik. Guru kemudian memberikan stimulasi pada siswa untuk berlatih mengelaborasi dari apa yang sedang dan telah dipelajari.
- Pemanfaatan teknologi
Teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mendukung pembelajaran deep learning. Misalnya, penggunaan platform pembelajaran online, simulasi, dan video pembelajaran. Dicontohkan dengan penggunaan berbagai jenis teknologi, aplikasi maupun media yang digunakan saat pembelajaran diikelas.
Kurikulum Merdeka dan deep learning adalah dua konsep yang saling melengkapi. Dengan menggabungkan fleksibilitas Kurikulum Merdeka dan kedalaman pemahaman dalam deep learning, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih relevan, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada masa depan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik.[js]
Penulis: Joko Sutopo