
SMAN 1 Montong Gelar Review Kurikulum dan IHT Deep Learning, Dorong Guru Terus Belajar
Montong, (17/7) — SMAN 1 Montong kembali menunjukkan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan dengan menggelar kegiatan Review Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) dan In House Training (IHT) Implementasi Pembelajaran Mendalam (deep learning) selama dua hari, 16–17 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis sekolah dalam memperkuat peran guru sebagai agen transformasi pembelajaran di era Merdeka Belajar.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban, Hidayat Rahman. Dalam sambutannya, Hidayat menyampaikan motivasi kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan untuk terus menumbuhkan semangat belajar dan berinovasi. Ia menegaskan bahwa sekolah unggul bukan hanya ditentukan oleh fasilitas atau prestasi semata, melainkan oleh budaya belajar yang hidup dan tumbuh di lingkungan sekolah.
"Sekolah unggul adalah sekolah yang terus bergerak, belajar, dan berbenah. Guru harus menjadi pemimpin pembelajaran, bukan hanya pengajar. Untuk itu, penguatan kurikulum dan pendekatan pembelajaran mendalam adalah kunci," ungkap Hidayat.
Sebagai narasumber utama, Hidayat Rahman juga memaparkan arah kebijakan pendidikan Provinsi Jawa Timur serta pentingnya penguatan KSP agar selaras dengan kebutuhan peserta didik masa kini yang dituntut berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
Narasumber kedua, M. Choirur Rofiq, yang merupakan Pendamping Satuan Pendidikan, memberikan materi mendalam tentang mekanisme monitoring dan evaluasi KSP serta peran penting supervisi pembelajaran. Ia menekankan bahwa pembelajaran mendalam atau deep learning tidak sekadar menyampaikan materi, tetapi menuntun siswa untuk memahami, merefleksikan, dan mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata.
"Esensi dari deep learning adalah bagaimana guru membimbing siswa untuk membangun makna. Guru bukan lagi pusat informasi, tapi fasilitator proses berpikir mendalam. Untuk itu, modul ajar harus dirancang dengan pendekatan yang kontekstual dan menantang daya pikir siswa," jelas Rofiq.
Dalam sesi praktik penyusunan modul ajar, kegiatan dipandu oleh Joko Sutopo dari Komunitas Bergema 2025, BLPT, Kemendikdasmen. Ia mengarahkan guru-guru untuk mengembangkan perangkat ajar yang berbasis pada project-based learning, inquiry, dan pembelajaran reflektif. Modul ajar disusun tidak hanya menekankan pada capaian pembelajaran, tetapi juga pada proses berpikir kritis dan kolaboratif antar siswa.
Kepala SMAN 1 Montong, Evi Aviyah, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen sekolah dalam memfasilitasi pengembangan profesional guru. Menurutnya, di era yang terus berubah, guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat.
"Guru yang hebat adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar. Kami ingin memastikan bahwa seluruh pendidik di SMAN 1 Montong memiliki kesempatan dan ruang untuk terus mengembangkan kompetensinya demi masa depan anak-anak kita," ujar Evi Aviyah.
Kegiatan ini diikuti secara antusias oleh seluruh guru SMAN 1 Montong, sedangkan tenaga kependidikan diberikan pelatihan tentang administrasi sekolah untuk mendukung pendidikan dan pembelajaran. Selama dua hari, peserta tidak hanya mendapatkan materi teoritis, tetapi juga praktik langsung menyusun modul ajar yang siap diterapkan di tahun pelajaran 2025/2026. Hasil kegiatan ini diharapkan mampu mendorong transformasi pembelajaran di kelas yang lebih bermakna dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Dengan semangat partisipasi semesta dan budaya belajar yang terus ditumbuhkan, SMAN 1 Montong menegaskan posisinya sebagai sekolah yang terus berinovasi untuk membentuk generasi pembelajar masa depan.[js]