NEWS UPDATE :  

Berita

CEGAH BANJIR, GUDEP PRAMUKA SMAN 1 MONTONG TANAM 1000 POHON

Tak hanya serius dalam menerima pelajaran dikelas, siswa SMAN 1 Montong yang tergabung dalam gerakan pramuka ini menggandeng TNI dan Polri setempat untuk bersama-sama menanam bibit  pohon jati diarea hutan gundul. Penanaman pohon ini dimaksudkan untuk mencegah banjir tahunan yang terjadi saat musim hujan. Tak tanggung-tanggung, seribu pohon yang ditanam semua jenis pohon jati. Selain dengan TNI-Polri, siswa juga bekerjasama dengan Perhutani sebagaipenyedia lahan.

Di bulan November dan Desember adalah musim hujan. Pada saat-saat inilah waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan menanam, baik bercocok tanam tanaman semusim maupun tanaman tahunan. Tanaman semusim merupakan sumber bahan pangan pokok meliputi padi, jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian dan sayur-sayuran. Sedangkan tanaman merupakan komoditas perdagangan atau perekonomian yang bernilai ekonomi tinggi, yang meliputi tanaman buah-buahan, perkebunan dan kehutanan.


Di Montong, merupakan daerah perbukitan karst yang rawan banjir akibat penambangan yang masiv dan hutan yang nyaris gundul. Setiap musim hujan mereka harus bekerja keras untuk mencegah air hujan dari dataran tinggi turun menggenangi rumah-rumah penduduk.


Shony Fahmi Irawan, Pembina pramuka SMAN 1 Montong menyampaikan bahwa meskipun gerakan penanaman pohon ini tidak serta merta mampu menyelesaikan masalah banjir saat ini, paling tidak dalam jangka panjang bisa mengurangi.

Sesungguhnya pengetahuan masyarakat baik pada dunia maupun Indonesia sendiri mengenai urgensi dan vitalitas fungsi dan manfaat pohon bagi kehidupan di muka bumi ini, sudah semakin meningkat dari waktu ke waktu. Namun yang menjadi permasalahan adalah peningkatan pengetahuan tersebut belum diikuti dengan meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan dan memelihara pohon. Hal ini merupakan kenyataan yang sedang kita hadapi sekarang ini. Selain itu, kita juga sedang menghadapi kenyataan bahwa populasi pohon dunia semakin bertambah, tapi justeru semakin tajam dari waktu ke waktu. Pohon-pohon tergusur di atas nama kemajuan dan oleh kekuasaan pembagunan infrastruktur, penduduk yang terus meningkat dengan konsekuensi pertumbuhan kebutuhan papan

Edy Riwanto, Waka Kesiswaan yang sekaligus mendampingi kegiatan tersebut menambahkan ini adalah wujud kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar. Disekolah siswa diajarkan bagaimana mengelola lingkungan agar tetap rindang dan sejuk. Disamping itu, satwa yang ada disekitar juga turut merasakan bahwa kejaman manusia semakin jelas dan terang-terangan terkait dengan lingkungannya sendiri.

Satwa yang biasanya banyak berkeliaran disekitar sekolah juga sekarang mengalami penurunan yang sangat signifikan tanpa menyadari bahwa kehidupan akan terus berlangsung untuk generasi selanjutnya. Karena hidup kita dan makhluk hidup lainnya sangat tergantung dari pohon, maka merupakan tindakan yang arif-bijaksana jika dalam semangat momentum hari menanam tahun ini.

Untuk mensukseskan program Adiwita Sekolah, kita semua perlu serentak satu visi, satu niat, satu langkah dan satu tindakan untuk memulai dan melakukan gerakan menanam pohon. Jika setiap orang merasa terpanggil untuk menanam satu pohon saja, maka sungguh merupakan suatu perbuatan yang luar biasa. 

Gerakan menanam pohon tersebut perlu menjadi komitmen moral kita semua.
Untuk mewujudkannya, sebenarnya tidak sulit dan tidak membutuhkan investasi yang besar. Bibit pohon tersedia di sekitar lingkungan kita. Tinggal cabut atau cungkil dan tanam, baik di pekarangan, lokasi mata air, daerah aliran sungai, dan kawasan kehutanan. Yang dipenting dirawat, pasti hidup karena sedang musim hujan.

Memang diperlukan kesadaran, pengorbanan waktu dan tenaga, serta keteladanan atau kepahlawanan tersendiri untuk memulai saling mengajak dan melaksanakannya. Bagi masyarakat pohon yang berniat menggerakan menanam pohon, karena lahan pekarangan terbatas, cukuplah menanam dan merawat bunga di taman saja. Sedangkan bagi masyarakat di daerah-daerah atau pedesaan yang berniat melakukan gerakan menanam pohon di air, daerah aliran dan kawasan kehutanan. Disarankan untuk tidak menanam pohon layak ekonomi tinggi, karena akan menggoda masyarakat untuk masuk dalam pencobaan pencurian atau pembalakan pohon-pohon tersebut ketika nantinya sudah layak ditebang. tanamlah pohon seperti jenis beringin, kesambi, asam dan trembesi.

Ayo mari membudayakan gerakan menanam pohon. Menanam pohon menyelamatkan kehidupan. Memelihara cinta kehidupan. Hidup kita sendiri, makhluk hidup lainnya, dan lingkungan hidup global.[js]