
Pemilihan Ketua OSIS dan Ketua DKA, Pembelajaran Demokrasi Di Sekolah
SMAN 1 Montong, [7/10] | SMAN 1 Montong kembali menjadi sorotan dengan suksesnya menggelar pemilihan ketua OSIS dan ketua DKA periode 2024-2025. Lebih dari sekadar pergantian kepemimpinan, ajang ini menjadi bukti nyata bagaimana sekolah tersebut mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Proses pemilihan yang berlangsung dengan penuh semangat dan partisipasi aktif dari seluruh warga SMAN 1 Montong ini patut diapresiasi sebagai langkah maju dalam pendidikan karakter.
Tahun ini terdapat tiga pasang calon ketua OSIS dan DKA. Ketiga pasangan tersebut untuk calon ketua dan wakil ketua OSIS antara lain nomor urut satu Wita Gea Aurora (XI-F3) dan Ivonne Gracea Shalom (X-E4), nomor dua M. Roisul Nizam (XI-F3) dan Deniro Dwi Arisandy (X-E4), serta nomor urut tiga Akbar Maulana Prabaswara (XI-F3) dan Siti Maulia Unsa (X-E3). Sedangkan pasangan calon ketua dan wakil ketua DKA nomor urut satu M. Junior Afandy (XI-F3) dan Haidar Dliyaudin Akbar (XI-F3), nomor urut dua Fandi Irawanto (XI-F1) dan Latifatul Musdalifah (XI-F4), nomor urut tiga Deva Eka nur Pratama (XI-F4) dan Yuda Dwi Cahyo (XI-F4)
Debat kandidat yang berlangsung beberapa waktu lalu menjadi salah satu momen yang paling menarik perhatian. Masing-masing calon menampilkan visi dan misi yang jelas, serta kemampuan berkomunikasi yang baik. Isu-isu yang diangkat pun beragam, mulai dari peningkatan kualitas kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan lingkungan sekolah yang lebih hijau, hingga upaya memperkuat solidaritas antar siswa. Debat ini tidak hanya menjadi ajang adu argumen, tetapi juga menjadi sarana bagi siswa untuk belajar berpikir kritis, menganalisis informasi, dan mengambil keputusan.
"Debat ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal lebih dekat calon pemimpin mereka," ujar Prima Waluyo, waka kesiswaan . "Mereka belajar untuk menganalisis setiap argumen, membandingkan visi masing-masing calon, dan akhirnya membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang." Imbuhnya.
Kampanye yang dilakukan oleh masing-masing calon juga tidak kalah menarik. Melalui poster, video, dan berbagai kegiatan kreatif lainnya, para calon berusaha mendekati teman-teman sekelasnya dan menyampaikan pesan-pesan kampanye yang inspiratif. Kampanye ini tidak hanya bertujuan untuk meraih suara terbanyak, tetapi juga untuk memperkenalkan diri dan ide-ide segar kepada seluruh siswa.
"Pemilihan ketua OSIS adalah momen penting bagi kami untuk belajar berdemokrasi," kata salah satu siswa yang tidak mau disebutkan namanya. "Kami diajarkan untuk menghargai perbedaan pendapat, memilih pemimpin yang tepat, dan bertanggung jawab atas pilihan kami."
Puncak dari rangkaian kegiatan pemilihan adalah proses pemungutan suara. Seluruh warga SMAN 1 Montong diberikan kesempatan untuk menyalurkan hak suaranya secara langsung dan rahasia. Proses pemungutan suara yang berlangsung dengan tertib dan lancar menunjukkan tingkat kesadaran siswa akan pentingnya berpartisipasi dalam demokrasi.
Kepala SMAN 1 Montong, Evi Aviyah, mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme siswa dalam mengikuti proses pemilihan. "Pemilihan ketua OSIS ini bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi juga merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Kami ingin menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini agar siswa dapat menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab," ujarnya.
Pemilihan ketua OSIS SMAN 1 Montong telah membuktikan bahwa sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk belajar akademik, tetapi juga menjadi ruang bagi siswa untuk belajar menjadi pemimpin dan warga negara yang baik. Melalui proses demokrasi yang transparan dan partisipatif, siswa-siswi SMAN 1 Montong telah menunjukkan bahwa mereka siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.[js]