NEWS UPDATE :  

Terbaru

Pengembangan Soft Skill Siswa Melalui Program SMA Double Track di SMAN 1 Montong

Tuban, (25/1) | SMAN 1 Montong terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan meluncurkan Program SMA Double Track. Program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan tambahan yang relevan dengan dunia kerja, sekaligus mengembangkan soft skill mereka. Salah satu terobosan terbaru adalah kerja sama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Jawa Timur yang berlokasi di Tuban. Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kepala Sekolah SMAN 1 Montong, Evi Aviyah, dan pihak BLKI.

Program SMA Double Track di SMAN 1 Montong mencakup dua bidang utama, yaitu Tata Boga dan Desain Grafis. Kedua bidang ini dipilih berdasarkan minat dan potensi siswa, serta kebutuhan pasar kerja saat ini. “Kami ingin siswa tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja atau membantu mereka memulai usaha sendiri,” ujar Evi Aviyah saat diwawancarai.

Salah satu keunggulan Program SMA Double Track adalah penyelenggaraan on job learning (OJL) atau magang di industri atau tempat usaha terkait. Program magang ini dirancang agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar utama di sekolah, karena pelaksanaannya dijadwalkan pada waktu libur semester. “Melalui magang, siswa dapat merasakan langsung pengalaman di dunia kerja dan mengasah keterampilan komunikasi, kerjasama tim, serta manajemen waktu,” tambahnya.

Fasilitator program Double Track, Prima Waluyo, menjelaskan bahwa siswa kelas XI diberikan pelatihan sesuai dengan minat mereka. Dalam bidang Tata Boga, misalnya, siswa belajar teknik memasak profesional, penyajian makanan, hingga manajemen usaha kuliner. Sementara itu, dalam bidang Desain Grafis, siswa dilatih menggunakan perangkat lunak desain terkini, memahami dasar-dasar komunikasi visual, dan menciptakan portofolio kreatif.

“Kami juga memberikan pelatihan soft skill seperti cara berkomunikasi dengan baik, beradaptasi di lingkungan kerja, dan berpikir kreatif. Dengan ini, siswa diharapkan tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga mampu menghadapi tantangan dunia kerja modern,” kata Prima Waluyo.

Kerja sama dengan BLKI Jawa Timur diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelatihan yang diberikan kepada siswa. BLKI akan menyediakan instruktur berpengalaman, modul pelatihan, serta fasilitas praktik yang memadai. Selain itu, BLKI juga berkomitmen untuk membantu siswa yang ingin melanjutkan pelatihan lebih lanjut setelah lulus dari SMAN 1 Montong.

Program ini mendapat sambutan positif dari siswa dan orang tua. Kusdwi, salah satu siswa kelas XI yang mengikuti bidang Tata Boga, mengaku sangat antusias dengan program ini. “Saya senang sekali karena bisa belajar langsung dengan praktisi dan mencoba memasak menu-menu baru. Saya jadi punya gambaran kalau nanti ingin membuka usaha kuliner sendiri,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Sutarmi, orang tua siswa, yang merasa bahwa program ini memberikan bekal penting bagi masa depan anak-anak. “Program ini sangat bagus. Selain mendapatkan ijazah SMA, anak-anak juga punya keterampilan tambahan. Ini sangat membantu mereka nanti saat terjun ke dunia kerja atau membuka usaha sendiri,” kata Sutarmi.

Dengan pelaksanaan Program SMA Double Track ini, SMAN 1 Montong berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki keterampilan dan karakter yang siap bersaing di dunia kerja.

“Kami ingin menjadi sekolah yang tidak hanya mencetak generasi pintar, tetapi juga generasi yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing tinggi,” tutup Evi Aviyah.

Langkah SMAN 1 Montong ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan program pendidikan yang holistik dan berbasis kebutuhan masyarakat. Ke depannya, program ini diharapkan dapat terus berkembang dengan penambahan bidang keterampilan lainnya yang relevan dengan tuntutan zaman.[js]