NEWS UPDATE :  

Terbaru

Pembiasaan Disiplin Bangun Pagi bagi Siswa, Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua Diperlukan

Tuban, (18/2) – Kedisiplinan siswa dalam bangun pagi dan datang tepat waktu ke sekolah masih menjadi tantangan bagi SMAN 1 Montong. Meski berbagai upaya telah dilakukan, masih ada sejumlah siswa yang terus terlambat datang ke sekolah. Masalah ini tidak dapat diselesaikan hanya dengan kehadiran guru piket, tetapi membutuhkan kolaborasi antara sekolah dan orang tua untuk menemukan solusi yang lebih efektif.

Kepala SMAN 1 Montong, Evi Aviyah, turun langsung menangani persoalan keterlambatan yang hampir terjadi setiap hari. Menurutnya, penting bagi sekolah dan orang tua untuk bersinergi dalam membentuk kebiasaan disiplin bagi siswa. “Disiplin bangun pagi bukan hanya tentang datang ke sekolah tepat waktu, tetapi juga melatih tanggung jawab dan kesiapan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” ujar Evi Aviyah.

Satyana Rafika Dewi, guru yang bertanggung jawab atas piket hari ini, mengungkapkan bahwa siswa yang sering terlambat umumnya memiliki permasalahan yang sama, yaitu kurangnya perhatian dari orang tua. “Sebagian dari mereka tinggal bersama nenek yang sudah berusia senja, sehingga kurang mendapat bimbingan untuk menerapkan disiplin bangun pagi. Ada juga yang tinggal sendiri di rumah, sehingga tidak ada yang mengingatkan mereka untuk tidur lebih awal dan bangun tepat waktu,” jelasnya.

Sekolah telah berinisiatif untuk menghadirkan orang tua siswa yang sering terlambat guna membahas penyelesaian masalah ini. Hasil diskusi menunjukkan bahwa kebiasaan begadang atau tidur terlalu larut malam menjadi penyebab utama keterlambatan. Oleh karena itu, sekolah mengajak orang tua untuk lebih memperhatikan pola tidur anak-anak mereka dan memastikan mereka tidur cukup agar bisa bangun pagi dengan mudah.

Salah satu siswa yang enggan disebut namanya mengakui bahwa ia sering terlambat karena tinggal sendirian di rumah. “Tidak ada yang membangunkan saya, jadi kadang saya kesiangan,” ujarnya. Masalah seperti ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan juga mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam bangun pagi.

Meskipun guru piket tidak memberikan hukuman kepada siswa yang terlambat, mereka tetap berusaha memberikan motivasi dan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya disiplin waktu. Harapannya, para siswa benar-benar menyadari bahwa bangun pagi dan datang tepat waktu bukan sekadar aturan sekolah, tetapi juga pembentukan karakter yang akan berguna dalam kehidupan mereka di masa depan.

SMAN 1 Montong berkomitmen untuk terus mencari solusi terbaik dalam mengatasi keterlambatan siswa. Dengan adanya kerja sama yang erat antara sekolah, guru, dan orang tua, diharapkan budaya disiplin dan tanggung jawab dapat tertanam dalam diri setiap siswa.[js]